Sukses

Sekjen PDIP soal Hasil Survei Indikator Politik: Masyarakat Nilai Anies Antitesa Jokowi

Hasto menilai ada kognisi dari masyarakat yang membuktikan bahwa approval rating yang semakin meningkat dari Presiden juga membawa dampak bagi partai-partai pengusungnya capres yang tak senapas dengan kepemimpinan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia soal turunnya elektabilitas calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan saat tingkat kepuasan terhadap kinerja atau approval rating terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi meningkat dan sebaliknya.

Menurut Hasto hal tersebut menunjukkan bahwa Anies terbukti dianggap menjadi antitesa Jokowi. Sementara itu, elektabilitas Puan Maharani, Ganjar Pranowo, hingga Prabowo Subianto mengalami kenaikan jika approval rating Jokowi meningkat.

"Sebaliknya, seperti Pak Anies Baswedan yang mengalami penurunan itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai Pak Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Jokowi. Sehingga ketika Pak Jokowi naik, kemudian Anies mengalami penurunan," kata Hasto dalam konferensi pers daring rilis survei Indikator Politik Indonesia, Rabu (4/1/2022).

Hasto menilai ada kognisi dari masyarakat yang membuktikan bahwa approval rating yang semakin meningkat dari Presiden juga membawa dampak bagi partai-partai pengusungnya capres yang tak senapas dengan kepemimpinan Jokowi.

"Tetapi bagi mereka yang tidak senapas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi mengalami penurunan," kata Hasto.

Oleh sebab itu, Hasto menyimpulkan ke depan dalam membangun koalisi, partainya akan mengacu pada pemilihan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Elektoral cawapres terdampak approval rating Jokowi dinilai bisa menjadi kunci penentuan poros koalisi.

"Setelah capres itu ditetapkan oleh partai maka dalam penilaian PDI Perjuangan nanti cawapresnya itu akan menjadi kunci bersatu di dalam membangun kerja sama partai," kata Hasto.

2 dari 3 halaman

Usai PDIP Ungkap Tiga Kriteria Capres, Megawati Pilih Puan Atau Ganjar?

Sementara itu, PDI Perjuangan semakin terang memilih sosok calon presiden (capres) yang akan diusung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Partai berlambang kepala banteng tersebut telah menyebut tiga kriteria sosok capres yang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Disebutkan, beberapa nama yang digadang-gadang sebagai capres PDI Perjuangan. Diantaranya, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

"Sebenarnya banyak nama di PDI Perjuangan. Karena banyak menteri-menteri juga yang diusung PDI Perjuangan mereka dipersiapkan dengan sangat baik," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, saat ditemui di DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023.

Untuk Puan Maharani, Hasto menilai kapasitas kepemimpinannya telah teruji. Dia memuji kinerja Puan saat parliamentary 20 atau P20 beberapa waktu lalu.

"Jadi kalau Mbak Puan Maharani memang kapasitas kepemimpinan beliau telah teruji di internal partai, legislatif partai, di eksekutif partai. Tidak ada yang menyangkal terkait kapasitas dan kemampuan leadership dari Mbak Puan. Kemarin dalam rangka parlemen G20 begitu banyak apresiasi," ucap Hasto.

3 dari 3 halaman

Kapan Diumumkan?

Kendati demikian, perihal pengumuman resmi capres maupun cawapres, Hasto mengungkapkan bahwa PDIP akan mendeklarasikan di 2023, namun dia enggan merinci kapan waktu tersebut. 

"Sekalian terkait capres-cawapres itu nanti di dalam momentum yang tepat ibu Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan, kapan waktunya yang pasti 2023," imbuh Hasto.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto secara gamblang telah menyebut tiga ciri sosok capres yang bakal diusung PDIP.

Menurut Hasto, capres dari PDIP yang pertama harus memiliki semangat kepemimpinan yang sejalan dengan perjuangan Soekarno, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Jokowi.